Kuliah di Jurusan Ekonomi, Enak Gak sih??


Setiap keputusan pasti punya risiko tersendiri, ada untung/ruginya, dan ada suka/dukanya. Begitu juga dengan memilih jurusan kuliah. Ketika kita memilih jurusan kuliah, yang ada di pikiran kita pasti “Enak gak ya?” “Susah gak ya?” “Duh nanti prospek kerjanya apa ya?” dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan pertimbangan yang sangat matang dalam memilih jurusan kuliah. Jangan sampai merasa ‘salah jurusan’ dan menyesal belakangan.

Dari banyaknya jurusan, hampir semua universitas baik negeri maupun swasta pasti menawarkan jurusan/program studi Ilmu Ekonomi. Ada yang menyebutnya Ilmu Ekonomi/Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/Ekonomi Pembangunan dll, sesuai dengan universitasnya. Kebetulan gua adalah satu dari jutaan mahasiswa yang ‘terjerembab’ ke dalam jurusan ini.

Pertanyannya, enak gak sih kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi? Apa sih suka dukanya? Bagaimana prospek ke depannya? Wahai para calon penyandang gelar Sarjana Ekonomi, berikut ini adalah lika liku kuliah di jurusan ekonomi versi mahasiswa semester akhir (doain cepet lulus dong :””)

1. Di semester Awal, kita akan dibekali dengan mata kuliah dasar/Pengantar

Ketika masuk di semester awal, mahasiswa baru akan dibekali dengan mata kuliah dasar/pengantar sebagai ‘pengenalan’ awal Ilmu Ekonomi. Ibarat kita bayi, kita akan diajari terlebih dahulu bagaimana cara tengkurap, merangkak, berjalan sambil dipapah, dan seterusnya hingga bisa berlari sekencang Lalu Muhammad Zohri. Wushhhh.

Kita akan dapat mata kuliah seperti Pengantar Teori Ekonomi, Pengantar Akuntansi, Pengantar Manajemen, Pengantar Bisnis, dll. Meskipun kita bukan mahasiswa manajemen/akuntansi/bisnis, di semester ini kita akan dikenalkan juga mata kuliah pengantar manajemen/akuntansi/bisnis yang sejatinya merupakan ‘cabang’ dari ilmu ekonomi. Pada semester awal kita juga akan mendapat Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) seperti agama, bahasa Indonesia & Inggris, Kewirausahaan, dll.

2. Masih dapat Mata Kuliah yang berbau ‘Matematika’.
Study.com
Bagi yang mengira kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi ga bakalan dapet mata kuliah matematika atau sejenisnya. KALIAN SALAH BESAR! Plis buang jauh-jauh pikiran sesat itu :(. Kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi tidak serta merta membuat kita lepas dari jeratan matematika dan sejenisnya. Di semester pertama kita akan dapat mata kuliah Matematika ekonomi. Belanjut ke semester dua kita akan dapat matematika ekonomi lanjutan dan Statistika Ekonomi. Bahkan di semester tiga kita akan mendapat mata kuliah Statistika Ekonomi Lanjutan *Kumenangiiiiiiiiiis membayangkaaan*

So, kalau kalian masuk ke Jurusan Ilmu Ekonomi, kalian harus berhadapan dengan mata kuliah matematika dan statistika. Mau tidak mau. Tapi untungnya gua sudah melewati fase-fase ini HAHAHAHAHAHAHA.

3. Harus punya ‘Daya’ analisis yang kuat

Bu Sri Mulyani
(metrotvnews.com)


Sebagai mahasiswa ekonomi yang notabene sebagai penerus ekonom hebat seperti Ibu Sri Mulyani, Anwar Nasution, Mubiyarto, dan lainnya, kita dituntut untuk mempertajam insting analisis kita. Di semester 5 s.d 6, kita akan dibekali mata kuliah ‘analisis’ tambahan setelah mata kuliah Statistika Ekonomi. Apa itu? Jawabannya adalah Ekonometrika. Jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam bahwa sebenarnya aku paling……………………….tidak suka mata kuliah ini wkwk. 

Nah pada mata kuliah ekonometrika itu, mahasiswa akan diajarkan analisis model ekonometrika seperti spesifikasi model, estimasi model, melakukan evaluasi hasil estimasi model, serta evaluasi daya peramalan (forecasting), tentunya dengan bantuan alat analisis seperti SPSS, Stata, E-views dll. Jika kalian beruntung, kalian akan mendapatkan mata kuliah Ekonometrika Lanjutan di semester selanjutnya. Jika beruntung. Dan semoga beruntung☺☺

4. Ilmu Ekonomi itu cakupannya Luaaaaaaas banget

cabang/konsentrasi dalam ilmu ekonomi
Sebenarnya setiap rumpun ilmu memiliki cakupan yang luas, termasuk rumpun Ilmu Ekonomi. Oleh karena itu dilakukan penjurusan/pemilihan konsentrasi agar mahasiswa bisa lebih fokus pada mata kuliah yang diminati. Biasanya, di semester 5 atau 6, mahasiswa Ilmu Ekonomi akan diberi pilihan untuk memilih konsentrasi studi, seperti Ekonomi Regional, Ekonomi Sumber Daya Alam, Ekonomi Publik, Ekonomi Industri, Ekonomi Moneter. Bahkan di kampus lain pun ada yang menawarkan konsentrasi Ekonomi Islam dan Ekonomi Internasional. 

Baca Juga :


S.E tengah Mati menuju S.E


Jalan Panjang menuju Undip


Tips-tips Jitu Perang KRS


Namanya juga konsentrasi studi, jadi diharapkan mahasiswa hanya berkonsentrasi di bidang ekonomi yang ia pilih. Misal, waktu semester 5 s.d 7, gua pilih konsentrasi Ekonomi Industri. Jadi, selama semester 5 s.d 7, gua diberi mata kuliah yang berisi topik-topik dalam Ekonomi Industri, seperti menganalisis supply chain, menganalisis struktur pasar, kondisi persaingan pada pasar, dll.

5. Jadi mahasiswa Ilmu Ekonomi itu WAJIB bisa nulis
menulis
Percayalah kawan, kemampuan menulis ketika jadi mahasiswa itu sangat penting. ‘Bisa nulis’ di sini dalama artian bisa merangkai sebuah kalimat dan ide-ide menjadi sebuah tulisan yang runtut dan ‘enak’ dibaca. Amatlah sayang apabila kita memiliki kemampuan analisis yang kuat, tetapi tidak dibarengi dengan kemampuan menulis yang mumupuni. Kemampuan menulis ini juga akan sangat bermanfaat ketika kita menyusun skripsi di semester akhir atau mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Nah salah satu cara agar kalian punya skill menulis yang baik adalah dengan ikut Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang ada di fakultas atau universitas kalian *sekalian promosi hahaha*

6. Ikut organisasi adalah wajib hukumnya

Organisasi w selama kuliah
Menjadi mahasiswa ekonomi bukan berarti kerjaan kita cuma bikin kurva, menghitung laba, menganalisis kebijakan, dll. Kita juga dituntut untuk punya soft skill lain, seperti kemampuan menulis, public speaking, debat, dll. Nah gunakanlah kesempatan kalian selama menjadi mahasiswa ekonomi untuk ikut minimal satu organisasi. Organisasi yang bisa kalian ikuti pun beragam, mulai dari BEM, Senat, kelompok studi, pers mahasiswa, kerohanian, serta minat dan bakat, (paduan suara, basket, futsal, bela diri, dll). 

Bukan hanya mendapat soft skill, organisasi juga mengajarkan kita untuk me-manage waktu antara kuliah dan organisasi. Dan dengan mengikuti organisasi juga turut membuktikan bahwa mahasiswa ekonomi bukan tipe mahasiswa ‘kupu-kupu’ alias kuliah-pulang kuliah-pulang.

Oh iya, mengikuti organisasi juga otomatis menambah relasi/link kita. Bagi anak ekonomi, relasi/link ini sangat bermanfaat.

“Ah masa sih? Kok sampe sekarang gua belom ngerasain gunanya banyak relasi?” Nah, mungkin bukan sekarang, tapi di masa yang akan datang. Eakk

7. Siap-siap dapet tugas yang super banyak
Tugas menumpuk
via : http://ernakristianad.blogspot.com

Fenomena ini sih sebenernya wajar dan hampir terjadi di setiap jurusan. Namanya mahasiswa pasti ga lepas dari yang namanya tugas. Tapi biasanya tugas mahasiswa ekonomi tuh beda sama tugas mahasiswa lain. Misal menghitung jumlah uang beredar, analisis rantai nilai komoditas, membuat model persamaan, analisis kebijakan, analisis isu-isu terkini, mengestimasi nilai proyek, bikin business plan, bahkan gua pernah dapet tugas bikin analisis Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa :”)

8. Belajar Ilmu Ekonomi secara tak langsung juga turut mempengaruhi pola hidup
Pada tau artinya ga?
via : Journalatribuna.co.br


Percaya ga sih, apa yang kita pelajari sehari-hari bakal berpengaruh ke dalam kehidupan kita? Gua sih percaya banget!Contohnya adalah gua sendiri.

Bukannya sombong atau apa nih wahai netijen, sebelum kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi gua orangnya termasuk boros, atau dengan kata lain ga terlalu memandang harga kalau mau beli sesuatu. “Ah kayaknya murah nih. Beli sabi kali ya”. Setelah gua kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi, semuanya berubah. Mau beli sesuatu, dalam hati bilang :

“Lahhh gua yakin pasti penjualnya untung banyak nih. Pasti deh dia ngelakuin mark up pricing”
“Diskon dari Hongkong!! Padahal mah harganya emang segitu!”
"Bodo amat gua rugi yang penting pasar udah gua kuasai" ------> waktu danusan
“Apa-apan nih mahal banget, mentang-mentang monopolis!”

 “Dihh mahal amat, mending gua beli di toko sebelah” dan lain sebagainya. Nah ini jangan ditiru ya netijen sekalian wkwkw.

Kuliah di jurusan ekonomi juga membuat pikiran kita semakin terbuka dan rasional. Rasional dalam artian membiasakan berbicara dan berpendapat berdasarkaan data dan fakta. Apalagi di zaman sekarang, hoaks dan berita bohong sangat cepat menyebar. Oleh karena itu melakukan cross check sangat penting bagi anak ekonomi.

9. Masuknya Gampang tapi Keluarnya Susah, Mitos atau Fakta??
Hayoo tebak saya yang mana?
Banyak yang beranggapan kalau kuliah di Ekonomi itu masuknya aja yang mudah (gampang), tapi keluarnya susah. Bener gak sih? Nah ini penjelasan dari sudut pandang pribadi dan berdasarkan pengalaman.

Masuknya gampang? Mitos atau Fakta? Pertama bisa dilihat dari daya tampung dan peminat. Berkaca dari SBMPTN dari tahun ke tahun, peminat jurusan Ilmu Ekonomi memang tidak sebanyak manajemen/akuntansi, tetapi juga dibarengi dengan peminat yang cukup banyak. Nah berikut adalah daya tampung SBMPTN 2019 beberapa universitas terkemuka di Indonesia yang menyediakan jurusan ekonomi, akuntansi, manajemen, dan ekonomi islam/syariah.

Sumber : Hasil riset Akhsadew
Bisa kita lihat bahwa rata-rata universitas terkemuka hanya menyediakan 40 hingga 80 kursi untuk jurusan Ilmu Ekonomi di SBMPTN 2019, sementara jurusan lain ada yang di atas 100. Jadi, masuk ke jurusan Ilmu Ekonomi pun ‘lumayan ketat’ bahkan sejak seleksi pertama. 

Keluarnya susah... Hmmmmm kalau yang ini sih gua pribadi.. SETUJU BANGET T____T. Seperti yang sudah gua jelaskan di atas, menjadi mahasiswa ekonomi itu dituntut memiliki daya pikir/analisis yang kuat, hitung-hitungan yang cermat, kritis, teliti, dll. Ditambah tugas yang seabrek-abrek dan dosen yang ‘kritis memberi nilai’ kian menambah penderitaan anak ekonomi. Belum lagi, beberapa universitas mewajibkan mahasiswanya untuk ujian komprehensif sebagai syarat kelulusan. God bless economics student.

Baca Juga :


Kuliah Sambil Kerja Part Time? Bisa Kok!


Hal-hal yang akan dirasakan oleh Mahasiswa yang baru Merantau


Suka-Duka Danusan Mahasiswa

Berdasarkan pengalaman gua kuliah di Ilmu Ekonomi Undip, mahasiswa jurusan akuntansi dan manajemen memang bisa lulus lebih cepat. Rata-rata lama waktu studi mereka hanya 3.5 tahun. Sementara periode kelulusan mahasiswa Ilmu Ekonomi memang dikenal lebih lama, yakni rata-rata 4 tahun sampai 4.5 tahun. Tetapi ada juga kok yang lulus di rentang waktu 3,5 tahun.


“Kalau lu berapa tahun wa lulusnya?”


#SayaTimLulus4TahunLebihDikit kok wkwk. Kalian bisa baca kisah gua dalam meraih gelar sarjana di blog ini ya*sekalian promosi yee kann

10. Prospek Lulusan Ekonomi
(Kajianpustaka.com)
Di era globalisasi sekarang ini, permintaan akan lulusan ekonomi semakin meningkat baik di instansi pemerintahan, pendidikan, LSM, media, hingga swasta.

Prospek kerja ekonomi yang pertama adalah area instansi pemerintahan. Kalian bisa jadi perumus kebijakan di bidang pembangunan di Bappenas/Bappeda, peneliti di Bank Indonesia, staf di BPK, asisten peneliti di LIPI, dll. Lulusan ekonomi juga bisa bekerja di kementerian yang berkaitan dengan bidang ekonomi seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dll.

Di bidang pendidikan, kalian dapat menyalurkan ilmu kalian dengan menjadi pengajar/dosen, dengan catatan tentu harus mengambil setidaknya gelar S2 (magister). Kalian juga dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM. Hal ini karena masing-masing LSM membutuhkan beragam analisis pembangunan seperti industri perbankan, kondisi persaingan usaha, kondisi pasar modal, hingga analisis kebijakan publik.

Tenaga lulusan eknomi juga dibutuhkan oleh banyak perusahaan swasta. Misalkan perusahaan yang bergerak di bidang Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) membutuhkan lulusan ekonomi untuk menjadi analis bisnis, supervisor, bagian manajemen, dll. Perusahaan perbankan baik swasta maupun BUMN juga dikenal sebagai ‘penyerap’ tenaga lulusan ekonomi, misal menjadi risk analyst, marketing, Back Officer, hingga Management Trainee (MT).

Bidang pers dan media pun membutuhkan tenaga lulusan ekonomi. Kalian bisa menjadi jurnalis ekonomi, business analyst, account executive, hingga bagian digital marketing.


***


Gimana, asik kan jadi mahasiswa ekonomi? Itulah beberapa lika-liku yang gua alami selama kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi. Seperti yang gua jelaskan di awal, setiap pilihan pasti punya risiko dan untung ruginya. Nah buat adek-adek yang bingung milih jurusan kuliah, bisa banget nih pilih jurusan Ilmu Ekonomi. Mungkin tulisan ini bisa jadi pertimbangan dan alasan kenapa memilih jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Biar pun kesannya menantang, tapi bukankah hidup itu adalah tantangan? :) Eakkkkk
Tulisan ini dipersembahkan untuk keluarga besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Undip 2014
Untuk membangun suatu negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun. Tanpa ekonomi yang merdeka tidak mungkin kita mencapai kemerdekaan, tidak mungkin kita mendirikan negara, tidak mungkin kita tetap hidup
-Ir Sukarno

66 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. gila ya kak ternyata ekonomi luas banget. kirain saya salah jurusan masuk ekonomi, ternyata setelah saya sadari dan hampir mendapat gelar S.E, saya sadar kalo ternyata saya salah jurusan beneran:((((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu emang salah jurusan lit. Harusnya kamu ambil jurusan Pulomas=Harmoni eh malah ambil jurusan Pulomas-Ancol :(

      Hapus
  3. ka kasih tips buat anak ipa yg mau masuk jurusan ekonomi:')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm apa ya. Intinya banyak2 baca tentang ekonomi aja deh. Dan satu lagi, perkuat daya analisismu. Anak IPA pasti kuat lah ya daya analisisnya :D

      Hapus
  4. Kalo saya mah mending pilih ekonomi publik
    Biar bisa ngatur keuangan negara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha bisa-bisa. Bagi yang suka 'ngulik' APBN, kebijakan fiskal, otonomi daerah, public policy, dan sejenisnya memang disarankan ambil konsentrasi Ekonomi Publik.

      Hapus
  5. Mendingan ekonomi publik apa ekonomi industri sih ka??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung minat kamu sih ya. Kalau kamu sukanya sama hal2 yg berhubungan dengan pengelolaan APBN, kebijakan publik, kebijakan fiskal, otonomi daerah dll (yang mengatur ranah publik/umum)kamu pilih ekonomi publik. Tapi kalau kamu punya passion dan tertarik di bidang yg lebih mikro seperti analisis persaingan usaha, struktur pasar, rantai supply, agribisnis, dll, kamu tinggal pilih konsentrasi ekonomi industri. Pilihan ada di tangan kamu ya :D

      Hapus
  6. Kak... Gmna sih cranya spaya kita pandai berbicara gtu d depan org bnyak...

    BalasHapus
  7. Kak.
    Gmna sih cranya supaya kita bisa gtu bicara d dpan umum kdang suka gc tau apa yg mau kita bicarain...

    Dan apakah ada peluang untuk anak ipa agar bisa masuk ke ekonomi kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jujur untuk masalah public speaking aku pribadi masih di bawah rata2 hehe. Tapi kamu bisa latihan public speaking salah satunya dengan cara membuat catatan2 kecil sebelum kamu bicara.

      Untuk peluang anak IPA pasti ada kok. Jangankan IPA, anak bahasa pun bisa masuk ekonomi selama dia ikut SBMPTN/ujian mandiri jalur soshum. Semua bisa masuk jurusan ekonomi asalkan ada tekad dan kemauan. Semangat!

      Hapus
  8. Aku masuk jurusan Ekonomi Pembangunan.. Kasih tips kak... Biar gampang diterima didunia kerja..mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya sih kamu dari awal kuliah udah harus menentukan setelah lulus kamu mau berkarier di mana.

      Hapus
  9. Kasih saran jugakak.. Sebaiknya sya pilih jurusan di fakultas Ekonomi itu jurusan apa? Saya orangnya suka berkompetisi, Debat, Menganalisa, Hitung²an (Dasar tapi), Statistika, Manajemen (Ngatur² orang hahah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku saranin kamu pilih Ekonomi Pembangunan. Karena di ekbang kamu bakalan dapet statistika, matematika ekonomi, bahkan pengantar manajemen. Di Ekbang juga kamu bakal diajari bagaimana menganalisis data dan mengambil keputusan/kebijakan. Selama kuliah kamu juga bisa ikut kompetisi kok semacam lomba karya tulis ilmiah (LKTI), lomba business plan, sampai lomba debat.

      Hapus
  10. Dan apa betul mengenai "Masuk ekonomi itu mudah tapi susah keluarnya" haha..

    BalasHapus
  11. Kalo gabisa dan gasuka matematika mau masuk jurusan ekonomi gimana dong ka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suka atau tidak suka, kamu bakal dapet mata kuliah matematika kok

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Aku anak ipa yang pindah ke soshum karena mau menjauh dari itung itungan,udah mau menjauh dr ranah itung itungan ehh lolos di ekonomi pembangunan dong ka :(,kasih motivasi dong biar ga ngerasa salah jurusan wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku emang dari SMP udah gak suka matematika. Masuk ekonomi pun aku kira gak ada MTKnya tapi ternyata salah hahah. Dan ternyata matematika di Ekonomi itu hampir sama kayak SMA kok, seperti integral, diferensial, logaritma, dll, Ekonomi itu gak bisa lepas dari angka sihhh, jadi anggap aja ini adalah sebuah tantangan karena kamu kurang suka sama itung2an :D

      Hapus
    2. Sama kak aku juga ngak suka matematika dari jaman SD-SMP-SMK😭tapi aku tertarik sama prospek kerja nya,,,gimana ya cara nya agar bisa mencintai matematika.

      Hapus
    3. Bener banget gimana ya caranya

      Hapus
  14. Kak kan aku lulus ekonomi pembangunan lwt jalur sn kan
    Dan stlh baca blog ini ktnya bnyak matematikanya kan
    Nah aku waktu sma nilai mtk aku jelek mulu gmn dong
    Bisa ga ya lulus 4 thn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kok. Alhamdulillah aku ga terlalu pinter MTK tapi lulus 4 tahun (lebih dikit hwhw). MTK di ekonomi itu hampir sama kayak MTK di SMA. Gak terlalu susah. Dan kalau di FEB Undip sih semua ujian yg ada itung2annya diperbolehkan pakai kalkulator. Pas dapat mata kuliah ekonometrika pun kita bakal pake aplikasi pengolah data seperti SPSS, Stata, e-views dll. Intinya, itung2an di ekonomi itu banyak tapi kita diizinkan/diperbolehkan pakai alat dan aplikasi.Semangat yaa pasti bisa 4 tahun kok!

      Hapus
  15. tapi kak matematikanya itu masih terbilang gampang atau emang udah yang rumit gitu? aku ga terlalu suka matematika soalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalamanku dulu, matematikanya hampir sama seperti matematikanya di SMA. Kita belajar integral, diferensial, logaritma, dll. Bedanya matakuliah matematika di ekonomi tentu saja sikaitkan dengan soal ekonomi.

      Hapus
  16. Kak sistem penilaian dalam dunia perkuliahan itu apa harus d tuntut aktif dalam kelas atau gimana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi aktif di kelas tentu jadi nilai plus seorang mahasiswa. Pengalaman aku waktu kuliah, ada kok dosen yang memasukkan poin 'keaktifan di kelas' sebagai salah satu kriteria penilaian.

      Hapus
  17. Prospek kerja lulusan ekonomi syariah apa aja ka ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya allah luas kok. Sekarang lembaga keuangan syariah lagi berkembang loh. Kamu bisa memulai karier dengan bekerja di bank syariah, peneliti di lembaga2 islam seperti MUI, selain itu kamu juga bisa jadi PNS di Kementerian Agama, dll

      Hapus
  18. Kak kalau hukum ekonomi syariah menurut pandangan kaka gimana? Dan utk Kedepannya menurut kaka gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prospeknya bagus kok. Apalagi sekarang lagi gencar-gencarnya penerapan ekonomi berbasis syariah. Ditambah saat ini mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim yang pastinya pasar ekonomi/keuangan syariah semakin berkembang :). Semoga menjawab yah

      Hapus
  19. Kak kalo saya ambil jurusan ekonomi islam kira kira prospek kedepan nya apa ya kak ? Terus saya maba 2019 belum apa apa udah dikasi tugas hitung menghitung sedangkan saya orang nya bisa dibilang sangat tidak menyukai itung itungan. Ada solusi gak bang ? Terus teman teman saya aja katanya mau pindah ikut UTBK tahun depan mau pindah ke fisip

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prospeknya bagus kok. Apalagi sekarang lagi gencar-gencarnya penerapan ekonomi berbasis syariah. Ditambah saat ini mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim yang pastinya pasar ekonomi/keuangan syariah semakin berkembang :).

      Untuk masalah hitung2an, dulu aku juga paling gak suka sama hitung2an kok. Sempet berpikir buat pindah jurusan juga. Tapi yaaaa jalanin aja dulu. Aku paksain buat suka hitung-hitungan. Akhirnya aku terbiasa dan gajadi pindah jurusan sampai akhirnya dapet gelar Sarjana Ekonomi :D.

      Intinya jalananin aja dulu siapa tau cocok. Semoga menjawab yah.

      Hapus
  20. Menurut kakak ekonomi internasional itu gimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ekonomi internasional lumayan menarik. Aku dulu dapat makul ini dua kali. Menarik sih soalnya ekonomi internas ini menggabungkan perilaku ekonomi dgn isu2 internasional. Yang dipelajari gak jauh2 dari kerjasama internasional, perdagangan, terus juga update isu2 tentang ekonomi global.

      Hapus
  21. Kak klo ekonomi bikin jurnal kaya akuntansi nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jurnal pembukuan atau jurnal apa nih? kalau jurnal publikasi, semua jurusan pasti bikin kok

      Hapus
  22. Kak biaya hidup di undip gimana kak? Saya camaba ekonomi undip aamiin mau tau lebih lanjut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ekonomi ya? Berarti nanti kampusnya di Undip Tembalang. Kalau di Tembalang sih relatif masih murah dibanding daerah pusat kota. Yaaaa kayaknya Rp 1 juta-an sebulan cukup lah buat hidup di Tembalang, kos2an di sana juga mayan murah :D

      Hapus
  23. Halo kak, perbedaan yg mendasar dari konsentrasi ekonomi moneter dan keuangan daerah apa ya? Masih galau mau pilih yang mana, makasih sebelumnya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah aku malah baru denger ada konsentrasi keuangan daerah, hehe. Mungkin beda nya ada di lingkup penyelenggarannya. Kalau ekonomi moneter lebih ke otoritas moneter lingkup nasional seperti bank sentral (bahkan bisa dikaitkan dengan kebijakan bank sentral di negara-negara lain, seringnya sih dikaitkan dengan kebijakan bank sentral AS, The Fed). Kalau untuk keuangan daerah, mungkin lingkupnya lebih sempit, hanya berkisar di lingkup pemerintahan daerah itu sendiri, seperti misalnya wewenang memungut pajak daerah, retribusi daerah, dll.Semoga menjawab yaa

      Hapus
  24. Hallo kak, izin tanya.. Menurut kakak, peluang ekonomi pembagunan dimasa atau setelah masa pandemi covid-19 gini gmn ya kak? Apakah prospek kerjanya ttp sama sprti sblm ada masa pandemi covid-19 ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, menurut aku prospek lulusan ekonomi masih cerah di tengah pandemi saat ini. Karena permintaan terhadap tenaga lulusan ekonomi, baik di sektor perbankan, keuangan, pendidikan, media, maupun sektor swasta lainnya tetap ada. Tentunya sebagai mahasiswa ekonomi juga wajib untuk mengasah softskill (dengan ikut UKM atau kegiatan di kampus) supaya bisa memberi nilai tambah dan juga menambah portofolio di CV nantinya. Semangat :D

      Hapus
  25. Halo kak, mungkin boleh minta alamat emailnya untuk saya tanya2 tentang ekonomi pembangunan? Soalnya kebetulan tahun depan saya mau milih ekonomi pembangunan undip pas sbmptn

    BalasHapus
  26. Halo kak, aku anak smk jurusan multimedia kira2 cocok nggak ya msuk ekonomi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurutku, ilmu ekonomi itu salah satu ilmu yang universal, dalam artian semua kalangan dan latar belakang keilmuan cocok2 aja masuk ke jurusan ini. Dan FYI, di jurusan ekonomi (khususnya UNDIP) ada mata kuliah kewirausahaan loh, jadi mungkin nanti kamu bisa mengaplikasikan ilmu multimedia kamu di mata kuliah ini, apalagi sekarang eranya ekonomi digital. Pasti jadi kombinasi yang cocok deh. Semangattt :D

      Hapus
  27. Hai kak,apakah di IE saya bisa kerja dimana sjaa seperti marketer,EO,perusahaan2 lain.gk mungkin mereka g punya lulusan ekonomi kan?Dan pasti akuntanpum bisa karena syaa belajar dari cabangnya ekonomi.Dan apakah dari manajemen,akuntan,ekonomi hitung2annya yg paling banyak ekonomi??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, menurutku lulusan ilmu ekonomi punya prospek yang luas. Hampir semua jenis perusahaan, baik itu di sektor tambang, industri keuangan, manufaktur, EO, industri kreatif, bahkan media pun butuh lulusan ekonomi. Dan di awal2 perkuliahan kita juga akan dikasih bekal ilmu dasar akuntasi dan manajemen, jadi kuliah di IE/IESP sangat2 komprehensif.

      Dan apakah dari manajemen, akuntansi,ekonomi, hitung2annya yg paling banyak ekonomi? Hmmm ini sih relatif ya. Karena di akuntansi dan manajemen pun pasti ada mata kuliah hitung2an. Tetapi memang di ekonomi, semua mata kuliahnya pasti ada hitung2annya sih, entah itu ekonomi publik, makro, mikro, bahkan kewirausahaan pun ada hitung2annya Haha. Tapi jangan khawatir, biasanya kalau di perkuliahan kita boleh pake kalkulator kok :D. Semangat!

      Hapus
  28. Assalamualaikum kak, izin bertanya saya kan insayaallah tahun depan mau daftar ekonomi pembangunan, tapi saya orangnya ceroboh susah gak nantinya kak takut nya nanti salah jurusan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum salam. Menurutku, justru dengan masuk ke jurusan ekonomi kita akan dilatih menjadi lebih teliti dan disiplin lagi. Intinya sih berproses dengan pengalaman, learning by doing. Dengan masuk di jurusan ekonomi yang menuntut ketelitian, lama kelamaan akan melatih sikap kita menjadi orang yang lebih berhati-hati. Tetap semangatt :D

      Hapus
  29. Kak menurut kakak antara Ekonomi dan Managemen kakak lebih milih yang mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya prospek antara ekonomi dan manajemen sama2 bagus. Tapi mungkin di jurusan Ekonomi lebih banyak mata kuliah yg berkaitan dengan angka2/eksak (kuantitatif). Jadi kalau lebih suka kuliah yang banyak hitung2annya, pilih ekonomi juga boleh.

      Hapus
  30. Assalamualaikum kak boleh minta sarannya? saya ada keinginan untuk masuk jurusan ekonomi, untuk lulusnya itu sesusah apa atau ada persyaratan khusus kah biar bisa lulus, dan saya juga mau kerja di bank gitu atau gk yg gajinya besar🥺 lebih baik masuk jurusan ekonomi apa yg tidak terlalu sulit untuk mencari kerjanya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam. Sebenernya untuk tingkat kesusahan lulus itu relatif ya. Banyak faktor yang mempengaruhi kelulusan mahasiswa, misal faktor dosen ataupun aturan kampus (misal ada/tidaknya ujian komprehensif, tidak boleh ada nilai D, dll). Untuk topik skripsi di IESP juga lumayan banyak, karena ilmu ekonomi itu luas, topik yang bisa diambil jg banyak.

      Untuk prospek kerja, menurutku hampir di seluruh perusahaan pasti butuh lulusan ekonomi, entah untuk bagian marketing, analis, bagian perencanaan, keuangan, hingga management trainee. Semoga menjawab keraguan kamu ya :)

      Hapus
  31. Halo kak kira2 buat yg matematika nya sangat2 bo*oh kayak saya kalau masuk ekonomi pembangunan bisa survive nggak ya?. Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku termasuk orang yang ga terlalu mengerti matematika, tapi alhamdulillah bisa lulus dari IESP dan tepat waktu. Karena matematika ekonomi itu beda dengan matematika saat kita SMA. Meski lebih kompleks, matematika ekonomi dibalut dengan contoh soal (cerita) yang lebih membantu kita dalam memahami soal. Dan kalau di Undip alhamdulillah boleh pakai kalkulator kok setiap ujian, ini sangat membantu sekali. Semoga menjawab :)

      Hapus
  32. Tp bner sih kak jurusan ilmu ekonomi itu susah bnget, dlu pas SB udh bingung milih jurusan maunya jurusan yg ad di fisip, tp abng nyaranin buat masuk fakultas ekonomi, yaudah pas SB aku daftar satu di ilmu politik satu lgi ilmu ekonomi. Dan lulus jurusan IE, ya antara seneng sama engga sih, soalny aku lemah bnget di itung"an tp krn dpt beasiswa yaudh dijalanin aja. Pas SMT1 itu udh merasa ga cocok, sampe SMT 3 ini rasanya mau stop aja, tp sayang beasiswanya. Gimna lah lanjut tp bakalan nyiksa bnget krn saljur, klo berhenti sayng beasiswa. Saran dong kak? :"(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurutku mending dilanjut aja, apalagi kamu udah semester 3 dan dapet beasiswa lagi. Sepengamatanku pelajaran eksak seperti matematika itu memang lebih banyak di semester awal sih, kalau udah semester akhir biasanya kita lebih fokus ke matakuliah penjurusan. Saranku nanti ambil konsentrasi yang ga terlalu banyak eksakta nya seperti ekonomi SDA, Ekonomi SDM, atau regional. Semangattt!!!

      Hapus
  33. Hay kak, mau tanya ekonomi sama manajemen itu yang lebih banyak menghitung yang mana?

    BalasHapus
  34. KK jurusan ekonomi syariah banyak itungan nya ya kk

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.