redaksiana
Review
Review : Film-film Pendek Indonesia Paling Recommended versi Akhsadew
Baru-baru ini, jagat dunia maya
tanah air dihebohkan dengan kehadiran film pendek berjudul ‘Tilik’. Film
berdurasi 30 menit ini menceritakan perjuangan ibu-ibu di suatu Desa di
Yogyakarta untuk menjenguk ibu lurah yang sedang sakit menggunakan truk.
Ada satu tokoh yang menjadi
perhatian penonton. Yap, apalagi kalau bukan Bu Tejo. Bagi yang sudah menonton
pasti sudah tahu bahwa sepanjang jalan Bu Tejo gak pernah berhenti bergossip dan
bergunjing terutama mengenai sosok Dian. Fix lah, Bu Tejo cocok jadi the next admin Lambe
Turah. Selain latar belakang cerita yang sederhana, film ini semakin apik dengan
adanya plot twist yang disajikan di akhir film.
Gua sendiri sudah mulai minat
dengan film pendek sewaktu masih kuliah tahun 2015. Kebetulan waktu itu gua tergabung dalam sebuah kelompok
produksi film dan bertugas sebagai pembuat naskah dan skenario. Mulai saat itu
gua rajin ngubek-ngubek Youtube hingga Viddsee buat cari referensi film-film pendek (short movie).
Selain ‘Tilik’, ternyata masih banyak film-film pendek karya sineas tanah air
yang menarik untuk ditonton, baik dari segi penokohan, latar belakang cerita, pesan
moral yang dikandung, hingga adanya plot twist yang mengejutkan penonton.
Tanpa menunggu lama, ini dia
beberapa film pendek paling recommended versi Akhsadew (in random order).
Note : mohon maaf ya kalo tulian review nya agak berantakan. Soalnya udah lama gak review film/novel dan sejenisnya 😺
1. Sebelah (2011)
‘Sebelah’ merupakan sebuah film pendek epik garapan aktor kenamaan Reza Rahadian. ‘Sebelah’ menceritakan kisah seorang
laki-laki bernama Fred yang bertemu dengan tetangga baru di apartemennya yang
bernama Delia. Kebetulan, letak kamar mereka memang bersebelahan, Fred
menghuni kamar 209 sementara Delia (bersama pacarnya) tinggal di kamar 210.
Namanya tetangga ya khann, pertemuan
Delia dan Fred semakin intens. Mulai dari bertemu di tempat pembuangan
sampah, akhirnya Fred memberanikan diri mengajak Delia untuk makan-makan di kamarnya.
Segala persiapan dilakukan Fred untuk menyambut tamu istimewa. Namun hingga
malam menjelang, ternyata Delia tidak kunjung datang.
Esok harinya, lelaki dengan
rambut kribo ini mencoba datang ke kamar Delia dengan maksud untuk mengantarkan
makanan kucing (karena Delia mengaku memiliki kucing ketika bertemu Fred di
tempat pembuangan sampah). Ketika membukakan pintu, ternyata wajah Delia sudah
dalam keadaan lebam dan babak belur, seperti habis dihajar. Delia pun
mencoba menutupi kejadian yang telah menimpanya dari Fred.
Kecurigaan Fred lantas mengarah
kepada pacar Delia, yang dicurigai telah menganiaya Delia. Benar saja, esok
harinya Fred mendengar teriakan dari kamar Delia. Saat pintu didobrak, dia
menemukan Delia sedang dicekik oleh sang pacar. Dia pun langsung menghajar pacar Delia tanpa ampun hingga meninggal. Fred pindah dari kamar 209 dan tinggal berdua dengan Delia di kamar
210.
Mereka pun hidup bahagia selama………eits,
tunggu dulu! Silakan tonton film ini sampai habis. Adanya plot twit di akhir
cerita benar-benar mampu membuat penonton tercengang dan membalikkan keadaan
180 derajat. Karena ending yang tidak terduga inilah, ‘Sebelah’ layak untuk
dinobatkan sebagai salah satu film pendek terbaik garapan sineas tanah air. Ditambah, akting Tika Bravani sebagai Delia bener-bener menjiwai. Klik di sini untuk menonton full-nya.
2. Kremi (2014)
Pertama kali gua nonton ‘Kremi’
waktu diputar di Semarang Film Exhibition (Sefition) tahun 2015. Film berdurasi 16 menit ini
sukses bikin penoton satu auditorium ngakak terpingkal-pingkal. Film ini
menceritakan perjuangan seorang ibu (Siti) yang berusaha mengobati anak
laki-lakinya (Rafi) yang terkena cacing kremi akibat terlalu banyak makan klepon.
Tapi lebih dari itu, ‘Kremi’
menceritakan perjuangan Ayah Rafi, yakni Parjo, dari godaan ‘kupu-kupu malam'.
Maklum, Parjo merupakan seorang sopir truk yang jarang pulang. Parjo hanya
ingin memenuhi kebutuhan biologisnya dengan sang istri, Siti.
Tapi sialnya, kamar Parjo dan
Siti menjadi satu dengan sang anak, Rafi. Alhasil, mereka sulit untuk melakukan
ritual ‘ena-ena’. Hal ini karena Rafi yang sering terbangun akibat gatal karena kremian.
Tonton ‘Kremi’ sampai habis karena dijamin kalian bakal ngakak puolll sama
ending-nya.
Jujur, sehabis nonton di Sefition 2015, gua langsung cari film ’Kremi’
di Youtube maupun Viddsee, tapi waktu itu belum ada yang upload. Nah, sekarang
kalian bisa nonton ‘Kremi’ di sini dan bersiaplah senyum-senyum sendiri melihat tingkah polah keluarga kecil ini.
3. Lemantun (2014)
![]() |
Disclaimer : Film ini
mengandung bawang! Film pendek karya mahasiswa semester akhir Institut Kesenian
Jakarta (IKJ) ini menceritakan keinginan seorang ibu mewariskan lima lemantun (lemari)
kepada lima anaknya. Setiap si ibu habis
melahirkan, dia akan membeli sebuah lemari. Sehingga, lima lemari ini menyimbolkan
jumlah anak si ibu.
Alkisah, empat dari lima anak
si Ibu ini sudah menjadi orang sukses dan bergelar sarjana.
Hanya satu orang yang dianggap kurang sukses, yakni Mas Tri. Mas Tri hanya
penjual bensin eceran dan masih menumpang hidup dengan si ibu, sekaligus
sebagai anak yang menjaga dan merawat sang ibu.
Dari awal, sebenarnya kita
sudah disajikan oleh hal-hal yang berbau duniawi dan superioritas, misalnya ada adegan dimana empat anak sang Ibu yang sedang membicarakan
kesibukan dan kesuksesan masing-masing, dibandingkan dengan Mas Tri yang hanya berprofesi
sebagai penjual bensin eceran. Atau, adegan Mas Tri
yang meminjam kartu debet saudaranya untuk memotong kertas, lalu saudaranya berkata “Tapi hati-hati ya, nanti kalau rusak tidak bisa dibuat mengambil
uang!”.
Ada juga adegan dimana Mas Tri
menyajikan minuman kepada saudara-saudaranya, kemudian dia duduk ‘nggelosor’
(bahasanya gimana sih, intinya dia duduk di lantai) sementara saudara-saudaranya
duduk di atas kursi. Adegan-adegan implisit seperti inilah yang membuat emosi
dalam film Lemantun menjadi sangat kuat.
Film ‘Lemantun’ mengajarkan
kita bahwa tolok ukur kesuksesan seseorang tidak melulu soal harta. Mas Tri, yang hanya penjual eceran, patut
dikatakan sukses dalam menjaga dan merawat sang ibu yang sudah renta. Mulai
dari membantu memasak, menyapu rumah, hingga memapah sang ibu untuk sekadar
duduk di teras rumah. Klik di sini untuk menonton film sederhana penuh makna
ini. Siap-siap tisu ya, terutama bagi kalian yang tinggal jauh dari orang tua.
4. Gadis di Ruang Tunggu (2010)
Dari segi waktu, ‘Gadis
di Ruang Tunggu’ mungkin menjadi film pendek dengan durasi terpendek dalam
daftar rekomendasi ini. Tetapi, film ini menjadi film pendek yang paling bertabur bintang. Deretan
aktris dan aktor ternama seperti Laudya Cynthia Bela, Fedi Nuril, Aming, hingga
Ricky Harun turut mengambil peran di film singkat besutan aktris Cathy Sharon ini.
Film berdurasi 11 menit ini
menceritakan Jaka, seorang pekerja kantoran yang pergi ke dokter untuk
mengambil obat depresi dan sakit kepala. Namun, Jaka mendapat nomor antrean yang panjang,
dan harus menunggu lebih lama hanya untuk mengambil obat. Padahal, Jaka harus
melakukan meeting dengan klien dalam waktu dekat. Jika dia tidak menghadiri meeting tersebut, dia terancam kalah tender. Hal ini membuat amarah Jaka
meluap dan menganggap dirinya sebagai orang paling sial di dunia.
Di ruang tunggu, Jaka bertemu
dengan seorang gadis bernama Hana (Laudya Chyntia Bela). Di sana, Jaka
mencurahkan segala keluh kesah, amarah, dan kesialan yang menimpanya, mulai dari kalah
tender hingga insiden mobilnya yang menabrak pagar. Hana pun dengan sabar mendengar dan menaggapi keluh
kesah dan amarah Jaka.
Film hasil adaptasi dari cerpen 'Gadis di
Pesawat' karya Rachmania Arunita ini benar-benar
menyentil kita yang mungkin selama ini merasa punya masalah paling berat
sedunia. Siapa sangka, Hana yang daritadi tersenyum dan sabar, ternyata
memiliki ‘masalah’ yang lebih besar dari Jaka. Klik di sini untuk menyaksikan
salah satu film pendek paling penuh makna buatan anak negeri.
*Note : Sumpah, di film ini si Aming batuknya ngeselin banget wk
*Note : Sumpah, di film ini si Aming batuknya ngeselin banget wk
5. Fitri (2013)
‘Fitri’ menceritakan kisah
seorang pekerja seks komersial (PSK) yang bernama Fitri yang ingin pulang kampung
saat Lebaran Idul Fitri. Namun, langkah Fitri untuk pulang kampung dihalangi
oleh induk semangnya yang dipanggil ‘Bunda’. Alasannya, libur lebaran menjadi
momen puncak lelaki hidung belang untuk memakai jasa PSK.
Namun, tekad Fitri untuk
menemui kedua orangtuanya sudah bulat. Dia pun pergi ke terminal bus dengan
membawa tas dan sejumlah uang. Sesampainya di terminal, ada seorang lelaki yang
menawarkan bantuan untuk membawa barang bawaan Fitri. Alih-alih membantu, pria
tersebut malah kabur dan membawa barang-barang berharga milik Fitri.
Siapa sangka, lelaki yang
membawa kabur tas Fitri ternyata adalah orang suruhan si Bunda, dengan maksud
agar Fitri tidak bisa mudik. Di sinilah perjuangan Fitri untuk pulang kampung dimulai,
bahkan sampai berdarah-darah. Apakah Fitri berhasil untuk pulang kampung dan
bertemu dengan orang tuanya? Kalian bisa menyaksikan perjuangan Fitri di sini.
6. Rahasia (2011)
Film besutan Ninndi Raras ini menjadi
salah satu film pendek favorit gua. Dimulai dari pertemuan seorang gadis SMA dengan seorang bapak-bapak di satu kereta tujuan Surabaya. Bermula dari si bapak
yang menawarkan bekal bikinan istrinya kepada si Gadis, kedua orang yang tak saling mengenal ini pun mulai bertukar cerita, bahkan sampai bertukar rahasia..
Dimulai dari si bapak yang
menceritakan rahasia bahwa dia memiliki selingkuhan di tempat kerja tanpa
sepengetahuan istrinya. Hal ini kemudian menyulut si Gadis untuk menceritakan
rahasia terbesarnya juga, yakni dia telah melakukan ‘hubungan’ dengan sang pacar ketika jam
kosong sekolah.
Film berdurasi 13 menit ini memberikan plot twist yang cukup mengejutkan penonton. Yang belum nonton filmnya, bisa klik di sini. Kalian bisa membayangkan betapa canggungnya si Gadis dan si Bapak ketika dipertemukan dengan orang yang sama, di tempat yang sama, di Surabaya. Benar-benar akhir yang epik.
Film berdurasi 13 menit ini memberikan plot twist yang cukup mengejutkan penonton. Yang belum nonton filmnya, bisa klik di sini. Kalian bisa membayangkan betapa canggungnya si Gadis dan si Bapak ketika dipertemukan dengan orang yang sama, di tempat yang sama, di Surabaya. Benar-benar akhir yang epik.
7. Yours Truly (2011)
Film berdurasi 16 menit ini
mengisahkan Todi, seorang pengantar bunga di toko ‘Yours Truly’. Meski setiap
hari bertugas mengantar bunga dan bertemu orang banyak, sejatinya Todi
merupakan seorang introvert yang hanya berani
membagi kisahnya dengan tape recorder kesayangannya. Sampai suatu hari, Todi harus
mengantar bunga ke seorang wanita bernama Kyla. Di sinilah, benih-benih cinta
antara Todi dengan Kyla mulai muncul.
Ternyata, Kyla memiliki sifat yang berbanding
terbalik dengan Todi. Kyla merupakan seorang ekstrovert sejati, yang tidak
pernah berhenti bicara dan bercerita. Setiap Todi bercerita, Kyla tidak pernah
mendengarkan. Malahan dia yang berbalik bercerita. Di sinilah, konflik
hubungan antara seorang pengantar bunga dan pelanggannya bermula. Sampai akhirnya,
hubungan Todi dan Kyla berakhir dengan semangkuk sup jagung. Nahloh, kok sup
jagung? Penasaran? Klik di sini untuk menonton lika-liku kisah Todi dan Kyla.
***
Nah, itu dia beberapa
rekomendasi film pendek terbaik versi Akhsadew yang tentunya ‘worth it’ untuk
kalian tonton, terutama di masa pandemi ini. Sebenarnya, selain tujuh short movie
di atas, masih ada sejumlah film pendek yang menurut gua cukup bagus dan ‘worth
it’ untuk ditonton, seperti Natalan (2015), Pria (2017), Unbaedah (2019), The New Found (2013), hingga Elegi Melodi (2018).
Nah, diantara film-film pendek di atas, yang mana favorit kalian? Atau mungkin kalian punya rekomendasi film pendek lain buatan sineas tanah air? Yuk, tulis di kolom komentar! Oh iya, tonton juga film pendek hasil kreasi FEB Undip Movie Production yang berjudul Kenapa (2015). Film ini bercerita mengenai proses untuk menerima kekurangan pasangan masing-masing *sekalian promosi ye wkwk. Akhir kata, maju terus perfilman tanah air!
Nah, diantara film-film pendek di atas, yang mana favorit kalian? Atau mungkin kalian punya rekomendasi film pendek lain buatan sineas tanah air? Yuk, tulis di kolom komentar! Oh iya, tonton juga film pendek hasil kreasi FEB Undip Movie Production yang berjudul Kenapa (2015). Film ini bercerita mengenai proses untuk menerima kekurangan pasangan masing-masing *sekalian promosi ye wkwk. Akhir kata, maju terus perfilman tanah air!
To be a filmmaker, you have to lead. You have to be psychotic in your desire to do something. People always like the easy route. You have to push very hard to get something unusual, something different
-Danny
Boyle
Tidak ada komentar