Enjoy Jakarta
Museum
Wisata
Berkunjung ke Museum Nasional, Tidak Cukup Satu Kali
Kurang
lengkap rasanya jika sedang berlibur ke Jakarta, tapi tidak mengunjungi museum
yang satu ini. Ya, Museum Nasional Indonesia. Kalau ditanya sudah berapa kali
gue mengunjungi Museum ini, Jawabannya mungkin sudah lupa. Karena sudah sangat
teramat sering gue berkunjung ke Museum ini. Museum Nasional memang tidak
pernah bosan untuk dikunjungi bagi pecinta tempat wisata murah meriah macam
gue.
Museum ini konon adalah Museum Pertama dan Terbesar se-Asia Tenggara. Museum yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat 12 ini juga sering disebut "Museum Gajah". Penyebutan itu bukanlah tanpa alasan. Disebut "Museum Gajah" dikarenakan adanya patung Gajah dari perunggu yang menghiasi pelataran Museum ini. Patung Gajah ini merupakan hadiah pemberian Raja Chulalongkorn dari Thailand yang diberikan pada tahun 1871.
Patung Gajah pemberian Raja Chulalongkorn
|
Dibangun dengan gaya klasisisme, bangunan
Museum Nasional adalah bukti dari pengaruh Eropa Abad Pencerahan yang muncul
sekitar abad ke-18
Masuk ke dalam, pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp5.000. Hmm cukup murah, bukan?. Pengunjung juga harus menitipkan tas/bawaan kepada petugas keamanan. Tujuannya mungkin untuk mencegah pencurian artefak dan koleksi seperti yang baru-baru ini terjadi
Baca Juga : Kota Tua Jakarta dan Hikmah di Balik Semua Peristiwa
Museum Nasional menyimpan koleksi-koleksi dari seluruh Nusantara berupa prasasti, arca, keramik, kerajinan, dan lain-lain. Pada tahun 2006, koleksi Museum Nasional mencapai 140.000 unit. Koleksinya berasal dari hibah kolektor, penggalian, dan pembelian.
Ruang arca |
Salah satu koleksi di Museum Nasional Jakarta |
Selain koleksi asal Indonesia, Museum Nasional juga punya
koleksi kerajinan dari mancanegara, seperti dari negara-negara Asia Tenggara
dan Cina. Patung terbesar di museum ini adalah Patung Bhairawa dengan tinggi
4.1 meter dan berat 4 ton. Bhairawa adalah merupakan perwujudan Boddhisatwa di
Bumi. Di sekitar arca Bhairawa, terdapat banyak arca-arca peninggalan Kerajaan
Hindu-Buddha yang disertai dengan keterangan.
Tepat di depan patung Bhairawa terdapat sebuah taman
berumput yang dipenuhi arca-arca. Taman itu bernama taman arca. Sesuai dengan
namanya, taman berumput hijau ini juga dipenuhi arca-arca dengan berbagai
bentuk dan ukuran, serta lumpang-lumpang kuno (yoni) yang terbuat dari batu
andesit.
Taman Arca di depan patung Bhairawa |
Museum Nasional terdiri atas
dua bangunan, yakni bangunan utama (Gedung Gajah/Gedung Utara) dan gedung Arca
(Gedung Selatan). Kedua gedung ini dihubungkan dengan jembatan berdinding kaca.
Di Gedung Gajah dibagi menjadi 7 ruangan. Dan yang paling menarik menurut gue
adalah ruang Etnografi. Di sini kita dapat melihat kebudayaan dari suku-suku bangsa di Indonesia
seperti patung, anyaman, miniatur rumah adat, senjata, dan alat musik.
Baca Juga : Kepingan Sejarah Antara Rasuna Said dan Casablanca
Boneka Tau-tau dari Toraja, sebagai representasi orang yang sudah meninggal |
Ruang Etnografi |
Sementara, Gedung Arca yang
dibangun pada 1996 ini juga dibangun dengan gaya Kalisisme, sama seperti Gedung
Gajah. Gedung ini memiliki 7 lantai, tetapi hanya lantai 1-4 yang dibuka untuk
umum. Lantai 1-4 memiliki segmentasi dan tema yang berbeda. Lantai 1 adalah
Manusia dan Lingkungan. Lantai dua adalah Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Ekonomi. Lantai 3 adalah Organisasi Sosial dan Pola Lingkungan. Sementara
lantai 4 adalah khazanah dan Keramik.
Gedung Arca |
Baca Juga : Merasakan Bali yang Sesungguhnya di Desa Tenganan Pegringsingan
Fosil Manusia Jawa |
Di Museum Nasional ini kita
juga bisa melihat prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha. Seperti
Prasasti Telaga Batu, Talang Tuwo, Kedukan Bukit (Sriwijaya), Prasasti Yupa
(Kutai), Prasasti Tugu (Tarumanegara) dll. Jika dulu waktu masih sekolah kita
hanya bisa melihat prasasti-prasasti di atas di buku cetak/LKS, namun jika kita
berkunjung ke Museum Nasional kita bisa melihatnya secara langsung.
Replika Prasasrti Ciareteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. |
Prasasti Telaga Batu, peninggalan Kerajaan Sriwijaya |
Museum ini memiliki 140.000
koleksi, sehingga mungkin butuh waktu lebih dari sekali berkunjung untuk
melihat keseluruhan koleksi museum ini. Selain Patung Gajah, di pelataran
museum ini juga terdapat Patung berbentuk lingkaran berwarna hitam karya I
Nyoman Nuarta. Patung ini terletak di depan jembatan penghubung Gedung Gajah
dengan Gedung Arca.
Gimana? Ternyata Indonesia
punya museum yang keren banget, bukan? Jadi, tunggu apalagi? Ayo berkunjung ke
Museum Nasional!
Foto di depan patung karya I Nyoman Nuarta(2015) |
Sesungguhnya manusia tidak sama sekali bersalah, karena ia tidak memulai sejarah. Tapi juga tidak sama sekali tanpa salah, karena ia meneruskan sejarah
-Albert Camus
Tidak ada komentar