Liburan ke Jogja dan Solo Udah 'Mainstream'? Ke Ambarawa Aja~~


Pernah dengar nama ‘Ambarawa’?
Atau mungkin kalian gak tahu apa itu ‘Ambarawa’?

Daerah di Jawa Tengah ini terkenal dengan sejarah Pertempuran Palagan Ambarawa, yakni peristiwa perlawanan rakyat Ambarawa terhadap Sekutu. Kalau kalian gak tau, fixxx kalian pasti suka bolos waktu pelajaran IPS :p

Ambarawa sebenarnya merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang. Dahulu Ambarawa merupakan ibukota Kabupaten Semarang sebelum akhirnya pindah ke Ungaran. Hawanya yang sejuk dan letaknya yang startegis menjadikan Ambarawa sebagai pilihan liburan bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya.

Masyarakat kebanyakan mungkin hanya mengenal Solo dan Jogja sebagai destinasi wisata utama. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa Ambarawa juga memiliki banyak destinasi wisata. Wisata religi, wisata sejarah, hingga wisata kuliner bisa kita temukan di kota kecil yang bersahaja ini. Nah ini dia beberapa alternatif destinasi yang bisa kalian kunjungi ketika sedang liburan ke Ambarawa.

1. Belajar Sejarah Perekretaapian di Museum Kereta Api Ambarawa
salah satu lokomotif di Museum Kereta Api Ambarawa 
Museum Kereta Api Ambarawa merupakan destinasi yang wajib dikunjungi ketika liburan ke Ambarawa. Kalian belum ‘sah’ ke Ambarawa kalau belum berkunjung ke museum ini. Gak percaya? Coba aja googling 'Ambarawa', pasti museum ini jadi tempat rekomendasi pertama yang muncul :p. Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api bernama Stasiun Willem I peninggalan Belanda yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum.

Museum Kereta Api terbesar di Indonesia ini menyimpan 22 buah lokomotif uap yang telah dipensiunkan yang terbuat antara tahun 1891 sampai 1928. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat koleksi lain yang berhubungan dengan dunia perekretaapian, seperti meja putar, loket kayu yang berasal dari Stasiun Demak, persinyalan, pencetakan tiket, dan peralatan administrasi. Museum Kereta Api Ambarawa juga menyediakan paket kereta wisata yang hanya dilakukan secara reguler pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional (pukul 10.00, 12.00, dan 14.00).

Selain dimanjakan dengan koleksi museum yang terpelihara dengan baik, pengunjung juga akan dimanjakan dengan pemandangan gunung-gunung yang indah. Hal ini karena letak Ambarawa yang berada di antara Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo.

Breathtaking view

Salah satu koleksi Museum Kereta Api Ambarawa
Waktu terbaik untuk datang ke museum ini adalah ketika sore hari. Selain matahari sore yang gak terlalu panas, pengunjung yang datang juga tidak sepadat ketika siang hari, jadi kalian bisa menikmati koleksi di museum ini sepuasnya. Museum ini buka setiap hari pukul 08.00 s.d 17.00. Untuk masuk ke museum ini kita akan dikenakan biaya masuk Rp.5000. Namun cukup worth it mengingat koleksi museum ini cukup lengkap, pemandangan yang indah, dan kebersihannya yang amat terjaga.

2. 'Cuci Mata' di Kampung Pelangi Bejalen

Kali Panjang di Desa Pelangi Bejalen
Desa ini terletak di Bejalen Timur, Kecamatan Ambarawa. Desa Bejalen disebut juga dengan Kampung Pelangi karena sebagian tembok rumah di desa ini dicat berwarna-warni. Daya tarik wisata utama di desa ini adalah bangunan yang dicat warna-warni serta mural dan gambar yang beraneka macam.

Ada sebuah kali yang membelah desa ini, yakni Kali Panjang yang bermuara di Rawa Pening. Selain tembok rumah warga yang bisa menjadi objek foto, di Kampung Werno ini juga terdapat fasilitas wisata lainnya sebut saja penyewaan perahu. Biaya nya cukup murah, hanya Rp 30.000 untuk 4 orang dan pengunjung akan dibawa berkeliling Kampung Werno dan melihat aktivitas warga lewat Kali Panjang.

tembok rumah warga yang dicat berwarna-warni serta digambar mural
Pengunjung yang datang hanya dikenakan biaya masuk Rp 2000 (per 2017). Waktu terbaik untuk mengunjungi desa wisata ini adalah pagi hari karena udaranya yang masih sejuk dan panas matahari yang belum terlalu terik. Gua pernah sekali berkunjung ke kampung pelangi ini, selengkapnya baca di sini 

3. Melihat Indahnya Ambarawa dari Ketinggian di Eling Bening
Pemandangan dari atas Eling Bening
Ingin menikmati panorama Ambarawa dari ketinggian? Kalian bisa datang ke Objek Wisata Eling Bening. Objek wisata yang dibuka pada 2015 ini berlokasi di Jl. Sarjono, Ambarawa Kab. Semarang. Tempat wisata ini terletak di ketinggian 700 mdpl. Dari atas Eling Bening, kita bisa melihat landskap alam yang menjadi primadona Ambarawa, yakni Rawa Pening. Yang lebih SPEKTAKULER lagi *anjayyy* pengunjung bisa melihat pemandangan 12 Gunung yang tersebar di Jawa Tengah, diantaranya Gunung Ungaran, Andong, Merbabu, dan Telomoyo.

Anggota Trio Macan sedang berfoto dengan latar belakang Rawa Pening
Selain menawarkan keindahan panorama Ambarawa dari ketinggian, Objek Wisata Eling Bening juga menawarkan fasilitas lainnya seperti restoran, flying fox, meeting room, tempat outbound, hingga tempat bermain anak (play ground). Tak hanya itu, Eling Bening juga dilengkapi kolam renang yang langsung menghadap ke pegunungan.

Baca Juga : Curug Lawe, Definisi 'Surga Tersembunyi' yang Sesungguhnya

Per tahun 2017 ketika terakhir gua ke sana, harga tiket masuk Eling Bening sebesar Rp 15.000/orang. Tiket yang kita terima Jangan langsung dibuang karena Tiket pun bisa ditukarkan dengan air mineral dan diskon makanan. Kapan waktu terbaik berkunjung ke Eling Bening? Jawabannya adalah pagi menjelang siang karena kita akan melihat pemandangan pegunungan yang lebih jelas tanpa tertutup kabut. Klik di sini untuk membaca pengalaman gua menjelajahi Eling Bening. 

4. Menikmati Ayam Goreng Bu Toha yang Maknyusss~
Warung Makan Bu Toha
(Via akhwans.blogspot.com)
Sedikit melipir dari Ambarawa tepatnya di Kecamatan Tuntang, terdapat warung makan legendaris yang wajib kalian coba, yakni Warung Makan (WM) Bu Toha. Salah satu menu andalan WM ini adalah ayam kampung goreng yang gurih dan sambalnya yang super pedas tapi bikin nagih.

Meski tampilan Rumah Makan ini sederhana, tapi pengunjung yang datang jangan ditanya.. RAME BANGET!! Sangking ramenya bahkan kita harus 'rebutan' buat dapat tempat duduk. Iya, di RM Bu Toha ini ga ada yang namanya 'Waiting List'. Siapa cepat dia dapat!

Seperti yang gua sebut di atas, menu spesial dari WM ini adalah ayam gorengnya. Sebenarnya gak cuma ayam aja sih, ada juga ati ayam dan bebek goreng. Tapi si ayam ini lebih terkenal dibanding si bebek. *pukpuk buat si bebek*.

Kita bisa memilih sendiri ayam, bebek, atau ati yang mau kita makan, yang ditaruh pada baskom besar. Selang 15 menit, pesanan pun datang. Ayam digoreng dengan super garing, dipadu dengan nasi yang panas, lalapan, dan sambal yang disajikan di cobek berbentuk persegi.


makan di WM Bu Toha (2017)
Masalah rasa? Beuh jangan ditanya, gaes. Rasa ayam goreng ini memang top, gurih, kripsi, garing. Bumbunya meresap sampai ke tulang-tulang. Sambalnya luar biasa pedas kayak omongan tetangga. Sambalnya bikin 'nangis' tapi juga bikin ketagihan wkwk. Ditambah warung bu Toha yang agak pengap dijamin bikin kalian mandi keringat dan air mata!

Kalian hanya perlu merogoh kocek Rp 20.000 (per 2017) untuk menikmati satu porsi ayam goreng Bu Toha (belum termasuk minum dan menu tambahan lainnya). Ini tahun 2017 loh ya, mungkin kalau ditambah inflasi dll harganya bisa berubah untuk saat ini.


5. Melihat Eksotisme Benteng Fort Willem I

Benteng Fort Willem I

Selain Museum Kereta Api, salah satu destinasi wisata sejarah terkenal lainnya di Ambarawa yang wajib kalian kunjungi adalah Benteng Fort Willem I atau masyarakat sekitar menyebutnya Benteng Pendem. Nama Willem berasal dari nama Raja Belanda, yakni Willem I Frederick. 


Menurut beberapa sumber, membutuhkan waktu 11 tahun (1834-1845) untuk membangun benteng ini. Benteng berbentuk persegi panjang berlantai dua ini dulunya dibangun Belanda sebagai kompleks militer, barak, dan gudang senjata. Konon katanya, biaya untuk membangun benteng ini adalah lebih dari 4 juta Gulden *terkedjeot abang terheran-heran*.

Eksotisme benteng ini sudah tampak ketika kita memasuki kompleks benteng. Benteng Pendem didominasi oleh pintu-pintu lebar melengkung khas arsitektur kolonial mirip seperti Lawang Sewu. Warna merah mendominasi benteng ini, menyiratkan bahwa benteng ini dibangun dari batu bata merah. Tanaman yang tumbuh liar menambah keeksotisan benteng ini.

Benteng Fort Willem I yang dimakan usia
Tetapi sayangnya, benteng ini tampaknya kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Beberapa bagian bangunan yang terbuat dari kayu nampak sudah lapuk. Sebagian besar bangunan ini plesterannya telah terkelupas. Yaa semoga saja Pemda setempat segera sadar untuk merevitalisasi kawasan benteng ini. Karena jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Benteng Pendem akan menjadi primadona wisata bagi Kabupaten Semarang.

Untuk memasuki Benteng ini, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk, hanya perlu membayar parkir sebesar Rp.3000. Klik di sini untuk membaca cerita lengkap gua tentang benteng ini.

6. Makan Mie Ayam Bakso Pak Sabar
Awalnya gua lupa nama dari kedai mie ayam ini. Lokasinya ada di seberang Masjid Agung Palagan Ambarawa, di samping jalan menuju Gua Maria Kerep Ambarawa. Mungkin warung mie ayam ini masih asing di telinga masyarakat. Tapi ada satu hal yang gua ingat dari mie ayam ini ; topping ayamnya banyak banget meeen sampe tumpeh-tumpeh. Untuk masalah rasa, lumayan lah ya~

Penjualnya pasutri, ramah banget sama pengunjung. Oh iya satu lagi yang gua ingat dari warung mie ayam ini adalah pemandangannya yang indah. View-nya langsung menghadap ke gunung (gak tau itu gunung apa). Mantap banget kan makan mie ayam sambil lihat gunung wkwk.  

view nya langsung ke gunung (berasa mau muncak ya)
Ada yang tahu ini gunung apa?
Iseng-iseng lihat di google maps, ternyata warung mie ayam ini bernama Mie Ayam Bakso Pak Sabar. Nah buat kalian yang lagi liburan ke Ambarawa dan kebetulan lewat di depan Masjid Agung Palagan Ambarawa, jangan lupa mampir ke Mie Ayam Bakso Pak Sabar. Harga semangkuk mie ayam + bakso hanya Rp 10.000. Murah kan?

7. Merasakan Kesunyian di Gua Maria Kerep Ambarawa
Gua Maria di Kompleks GKMA
Selain wisata sejarah dan wisata alam, di Ambarawa juga terdapat wisata religi salah satunya adalah Gua Maria Kerep Ambarawa. Ada banyak Gua Maria yang tersebar seantero Jawa Tengah. Akan tetapi mungkin Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) adalah salah satu yang paling terkenal. GMKA terletak di Desa Kerep, Kelurahan Panjang, Ambarawa. Jalan masuk menuju Gua Maria Kerep terletak tepat di depan Masjid Agung Palagan Ambarawa.

Gua Maria Kerep merupakan salah satu Gua Maria tertua yang berada di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Gua Maria Kerep menjadi tempat bagi umat Katolik untuk melakukan ziarah dan melakukan devosi kepada Bunda Maria.

Di dalam komplek GMKA terdapat Gua Maria buatan yang dibuat menyerupai Gua Maria Lourdes di Prancis. Selain Gua Maria, terdapat pula rute jalan salib, ruang adorasi, Salib Milenium, kapel, taman doa, hingga kios-kios kuliner. Pihak GMKA juga menyediakan kios-kios yang menjual pernak pernik keagamaan, mulai dari kalung Rosario, salib, patung keluarga kudus, dll.
Toko suvenir
Yang membuat Gua Maria ini bertambah spesial adalah dengan berdirinya patung Bunda Maria Assumpta berukuran raksasa. Patung ini dikerjakan selama kurang lebih 3 tahun, dimulai pada Agustus 2014 hingga selesai pada April 2017. Patung yang menggambarkan pengangkatan Bunda Maria ke surga ini memiliki tinggi total sekitar 42 meter dengan rincian 23 meter tinggi badan patung dan 19 meter tinggi penopang (pedestal). Yang lebih mengesankan lagi adalah Patung Bunda Maria Assumpta GMKA diklaim sebagai yang tertinggi di Asia. Patung Bunda Maria Assumpta pun kini menjadi daya tarik utama GMKA.

Baca Juga : Liburan Imlek di Semarang? 7 Hal ini Bikin Liburan Imlek Kalian Makin Seru

Patung Bunda Maria Assumpta
Bagian pedestal menceritakan kisah hidup Yesus,

 mulai dari lahir hingga disalibkan

Selama berkuliah di Semarang, gua pernah mengunjungi Gua Maria ini sebanyak satu kali, menemani teman kuliah yang beragama Nasrani untuk berdoa. 

Ternyata, banyak mahasiswa Undip yang datang ke Gua Maria ini untuk berdoa lho. Kebanyakan dari mereka datang pada malam hari. Suasana yang asri dan tenang (jauh dari keramaian), membuat tempat ini cocok untuk merenung dan bermeditasi. Nah buat kalian mahasiswa nasrani yang lagi galau, datang aja ke GMKA. Siapa tahu ketemu jodoh *lah

Gua Maria Kerep Ambarawa buka setiap hari selama 24 jam. Untuk datang ke sini tidak dipungut biaya masuk sepeser pun, tetapi pengunjung yang datang diharapkan untuk berderma seikhlasnya demi keberlangsungan Gua Maria ini. 

Itulah beberapa rekomendasi tempat wisata di Ambarawa yang bisa jadi alternatif liburan kalian. Bagus-bagus kan? Mulai dari melihat koleksi lokomotif kereta api, pergi ke kampung pelangi, sampai melihat patung Bunda Maria tertinggi di Asia. Selain ciamik, tempat wisata di Ambarawa juga terjangkau, dijamin gak bakal bikin kantong kalian jebol. Dan yang pasti bakalan bikin feeds Instagram kalian jadi lebih berwarna. Jadi, pengen merasakan sensasi liburan yang antimainstream? Ke Ambarawa aja~~~

I 💌 Ambarawa

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.